Pages

Monday 14 May 2018

As A Biker And Cyclist, I Hate Riding Behind Car


Riding menggunakan sepeda motor atau sepeda merupakan hiburan tersendiri bagi saya. Namun ada beberapa hal yang dapat membuat sesi berkendara saya menjadi menyebalkan, salah satunya adalah keberadaan mobil di depan saya. Ada beberapa hal yang membuat saya tidak suka dengan keberadaan mobil di depan saya saat sedang berkendara menggunakan sepeda ataupun sepeda motor:


1.Menggunakan kaca film dengan tingkat kegelapan melebihi aturan.

Ilustrasi kaca film

Mobil (baik yang beroda 4 maupun lebih seperti truk) yang menggunakan kaca film dengan tingkat kegelapan 70% (mengacu pada Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 439/U/Phb-76 tentang Penggunaan Kaca Pada Kendaraan Bermotor) bagi saya tampak sebagai dinding berjalan. Saya tidak bisa melihat kondisi lalu lintas di depan mobil tersebut dan hal ini membuat saya tidak nyaman. Saya harus terus siaga  dengan tuas rem karena sulit membaca situasi kapan harus menurunkan kecepatan. Proses mengerem kendaraan pun tidak bisa bertahap karena selalu kaget saat lampu rem mobil didepan saya menyala. 

2. Pengendara mobil tidak tahu diri dengan lebar jalan yang dilalui.

Ilustrasi mobil melalui jalan yang sempit

GPS saat ini membuat proses mencari rute jalan yang tidak macet menjadi mudah. Namun sayangnya tidak ada informasi mengenai lebar jalan yang akan dilalui. Banyak jalan pintas yang lebarnya kurang dari 4 meter namun dilalui oleh mobil. Sudah sempit, ada polisi tidur ilegal, banyak tikungan dengan blind spot dan lebih konyol lagi jalan tersebut digunakan untuk 2 arah. Dengan kondisi tersebut. Mobil tentu saja menjadi hambatan bagi saya saat berkendara di jalan tersebut. Pengedara mobil cenderung berjalan pelan, dan suka tidak memberikan kesempatan untuk menyalip. Konyolnya, banyak pengendara mobil yang menjadikan rute dengan jalan seperti itu menjadi rute favoritnya untuk menghindari macet. Mereka menjadi sumber kemacetan tersendiri di jalan sempit.

3. Rasakan tinta Cumi-cumi

Ilustrasi asap hitam dari kendaraan

Ini istilah saya bagi kendaraan bermesin diesel yang mengeluarkan asap hitam pekat. Asap hitam pekat ini membuat sesak nafas sekaligus berhasil menghalangi pandangan saya ke depan. Oh, satu hal lagi, baunya yang tidak enak juga lengket di badan!

4. Kejutan! Ada lubang di depanmu!

Ilustrasi lubang di jalanan

Banyak pengendara mobil yang “mengangkangi” lubang di jalan. Saya yang berkendara di belakangnya jika beruntung kadang harus merasakan belaian lembut dari lubang tersebut tanpa punya kesempatan untuk maneuver.

5. Berjalan terlalu pelan

Ini sering saya temui, terutama di ruas jalan yang ramai. Mobil tersebut tampak seperti “road captain” dengan kendaraan lain di belakangnya yang harus sabar berjalan pelan karena tidak bisa menyalip mobil tersebut. 


Saya tidak benci membenci mobil, namun tolonglah pengendaranya mengikuti aturan dan berikan kesempatan bagi kendaraan lain untuk menyalip jika kondisinya memang memungkinkan dan aman bagi kedua pihak.



Ride On!




No comments: